I. Pendahuluan.
Pasangan Pasangan
Hidayat Nur Wahid dan Didik J. Rachbini sebagai Calon Gubernur dan calon wakil
gubernur DKI Jakarta 2012, mereka di usung oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS)
yang memiliki 18 kursi di DPRD DKI Jakarta. Hidayat Nur Wahid dilahirkan pada 8
April 1960 M, bertepatan dengan 9 Syawal 1379 Hijriyah. Ia lahir di Dusun
Kadipaten Lor, Desa Kebon Dalem Kidul, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten,
Propinsi Jawa Tengah. Anak sulung dari tujuh bersaudara ini berasal dari
keluarga pemuka agama. Kakeknya dari pihak ibu adalah tokoh Muhammadiyah di
Prambanan, sementara ayahnya H. Muhammad Syukri, meskipun berlatar Nahdhatul
Ulama, juga merupakan pengurus Muhammadiyah. Ny. Siti Rahayu, ibunda Hidayat,
adalah aktivis Aisyiyah, organisasi kewanitaan Muhammadiyah.
Ia (Hidayat Nur
Wahid)politisi, ustad dan cendekiawan yang bergaya lembut serta menge-depankan
moral dan dakwah. Lulusan IAIN Sunan Kalijogo, Yogyakarta dan Universitas Islam
Madinah, Saudi Arabia ini mulai serius beraktivitas di Jakarta sebagai tenaga
pengajar di UIN Syarif Hidayatullah, Universitas Muhammadiyah dan Universitas
Islam Asy Syafiiyah. Rekan-rekan Hidayat yang semula membuat LSM, kemudian
mendirikan partai. Tunduk pada keputusan musyawarah, Hidayat pun didaulat
menjadi deklarator Partai Keadilan (PK).
Berawal di PK
inilah Hidayat berkiprah di dunia politik yang terkenal kejam, penuh intrik dan
secara salah kaprah dianggap sebagai dunia yang kotor dan menghalalkan segala
cara. Namun, politik tidak mengubah prinsip hidup Hidayat yang dipegangnya
sejak dari kecil. Hidayat bertekad menjadikan politik sebagai bagian dari
solusi permasalahan bangsa. Bukan sebaliknya, menjadikan politik sebagai sumber
masalah bagi bangsa.
Kiprah Hidayat
di PK dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) terus menanjak. Bahkan, Hidayat
pernah dua kali menjadi “Presiden”. Yakni, Presiden PK dan PKS. Hidayat juga
menunjukkan prestasi yang luar biasa. Di bawah kepemimpinannya PKS telah
berhasil meraih suara 7,3 persen ada Pemilu 2004.
Hidayat seorang
pembelajar yang cepat. Dia belajar dengan maksimal di mana saja saat
mendapatkan amanah dan tugas. Termasuk ketika terpilih sebagai Ketua MPR
periode 2004-2009. Hidayat mengaku, dahulu dia tak akrab dengan Undang-Undang
Dasar. Tetapi kini UUD 1945 dihafalnya luar kepalanya. Ini karena Hidayat
selalu berprinsip bagaimanapun amanah yang didapat, akan dia kerjakan dengan
maksimal.
Dosen Pasca
Sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini tidak pernah bercita-cita jadi
politisi. Namun setelah memasuki kegiatan politik praktis namanya melejit,
bahkan dalam berbagai poling sebelum Pemilu 2004 namanya berada di peringkat
atas sebagai salah seorang calon Presiden atau Wakil Presiden. Namun dia mampu
menahan diri, tidak bersedia dicalonkan dalam perebutan kursi presiden kendati PKS
dengan perolehan suara 7 persen lebih dalam Pemilu Legislatif berhak mengajukan
calon presiden dan calon wakil presiden. Dia menyatakan akan bersedia
dicalonkan jika PKS memperoleh 20 persen suara Pemilu Legislatif.
Pada Pemilu
Presiden putaran pertama PKS mendukung Capres-Cawapres Amien Rais-Siswono. Lalu
karena Amien-Siswono tidak lolos ke putaran kedua, PKS mendukung
Capres-Cawapres Susilo BY dan Jusuf Kalla dalam Pilpres putaran kedua. Dukungan
PKS ini sangat signifikan menentukan kemenangan pasangan ini.
Kemudian
partai-partai pendukung SBY-Kalla plus PPP (keluar dari Koalisi Kebangsaan)
yang bergabung di legislatif dengan sebutan populer Koalisi Kerakyatan
mencalonkannya menjadi Ketua MPR. Hidayat Nur Wahid sebagai Calon Paket B
(Koalisi Kerakyatan) ini terpilih menjadi Ketua MPR RI 2004-2009 dengan meraih
326 suara, unggul dua suara dari Sucipto Calon Paket A (Koalisi Kebangsaan)
yang meraih 324 suara, dan 3 suara abstain serta 10 suara tidak sah. Pemilihan
berlangsung demokratis dalam Sidang Paripurna V MPR di Gedung MPR, Senayan,
Jakarta 6 Oktober 2004. Setelah terpilih menjadi Ketua MPR, dia pun
mengundurkan diri dari jabatan Ketua Umum DPP PKS, 11 Oktober 2004. Majelis
Surya DPP PKS memilih Tifatul Sembiring menggantikannya sampai akhir periode (2001-2005).
Saat ini Hidayat Nur Wahid diusung
oleh PKS untuk maju dalam Pilgub DKI Jakarta bersama dengan Prof. Didik J
Rachbini sebagai Wakilnya.
Prof. Didik J Rachbini
Didik Junaidi Rachbini
adalah bakal calon wakil gubernur DKI Jakarta, mendampingi Hidayat Nurwahid
yang diusung PKS sebagai calon gubernur DKI 2012. Kelahiran Pamekasan, Madura,
2 September 1960 ini digandeng PKS sebagai profesional, meski Didiek adalah
politikus Partai Amanat Nasional (PAN). Saat ini dia menjabat sebagai anggota
Komisi VI DPR dari Fraksi PAN.
Didik bernama kecil
Ahmad Junaidi, dengan panggilan Didik. Kemudian dalam ijazah SD, gurunya
menulis nama Didik Junaidi Rachbini. Tidak tertulis nama Ahmad, diganti dengan
panggilan Didik dan di belakang ditambah nama ayahnya, Rachbini.
Dia menikmati masa
kecil dan remajanya di Pemekasan, Madura dan Jember. Selain aktif bermain, dia
juga cerdas dan rajin belajar. Sehingga dia selalu juara kelas. Ketika di
SMP-SMA dia senang matematika. Dia pun bercita-cita jadi insinyur teknik sipil
atau pertambangan. Namun, akhirnya dia tidak memilih jurusan teknik sipil
dan pertambangan itu ketika masuk perguruan tinggi. Dia malah kuliah di
Institut Pertanian Bogor (IPB) dan lulus S1 tahun 1983.
Didik kemudian
melanjutkan program Studi Pembangunan, di Central Luzon State University,
Filipina, pada 1988. Dia melanjutkan program S3-nya di Universitas yang sama
dan lulus pada 1991.
Karirnya di kancah
politik dimulai setelah Didik menjabat sebagai anggota Majelis Pakar Ikatan
Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI). Berkat aktivitasnya di ICMI, Didik
diangkat menjadi Anggota MPR Utusan Golongan pada 1998. Mantan aktivis HMI ini
bergabung dengan Partai Amanat Nasional mulai 1999 sebagai anggota Majelis
Pertimbangan Partai (MPP), sebelum menjadi Ketua DPP Partai Amanat Nasional
(2000-2005).
Pada Pemilu 2004, Didik
terpilih menjadi anggota DPR mewakili daerah pemilihan Batu dan Malang, Jawa
Timur dan kembali terpilih sebagai anggota legislatif pada pemilu 2009 dari
daerah pemilihan Depok.
Sebelum terjun ke
politik, Didik adalah akademisi. Dia tercatat sebagai Guru Besar Universitas
Indonesia (UI), Dosen IPB, dosen Universitas Nasional, pernah menjadi Pembantu
Rektor I, Universitas Mercu Buana Jakarta, pendiri dan pengajar di Universitas
Paramadina Mulya, dan dosen Program Magister Manajemen UI dan MPKP UI.
Selain mengajar di
Universitas Indonesia, Prof. Rachbini mengajar di program Pasca Sarjana,
Universitas Mercu Buana dan Departemen Ilmu Administrasi, FISIP UI (pasca
sarjana). Pengalamannya cukup banyak dalam memimpin di lembaga
pemerintahan maupun non-pemerintahan, seperti Direktur sekaligus pendiri INDEF
(Institute for Development of Economics and Finance) 1995-2000; Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Mercu Buana 1995-1997; Wakil Rektor Universitas Mercu Buana
1997-2004; anggota MPR RI 1998-1999; Tim Ahli MPR RI untuk Amandemen UUD 1945
bidang ekonomi 1999-2004; anggota KPPU 2000-2004; Anggota DPR RI 2004-2009;
Wakil Ketua Yayasan Menara Bhakti (Universitas Mercu Buana) 2005-2010;
Ketua Komisi VI DPR RI 2005-2007 bidang Industri, Perdagangan, BUMN dan
Penanaman Modal, Wakil Ketua Komisi X DPR RI bidang Pendidikan, Pariwisata,
Pemuda dan Olah Raga; Ketua Umum Yayasan Paramadina (Universitas)
2005-sekarang; Ketua Majelis Wali Amanat IPB 2007-sekarang; Dewan Penyantun
Universitas Pancasila 2008-sekarang; Ketua LP3E (Lembaga Pengkajian, Penelitian
dan Pengembangan Ekonomi) KADIN 2011-sekarang.
II. Maksud dan Tujuan
Acara.
Maksud: Mencanangkan
kegiatan peduli lingkungan terhadap kehidupan masyarakat DKI Jakarta.
Tujuan:
1.
Mendukung penguatan Hidayat
Nur Wahid dan Didik J. Rachbini sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta
2012.
2.
Meningkatkan
rasa sadar lingkungan.
3.
Membuat image
baik terhadap pasangan Hidayat Nur Wahid dan Didik J.
Rachbini sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta 2012.
4.
Membantu
masyarakat dalam menjaga lingkungan sekitar.
III. Konsep Acara.
Nama Kegiatan: Peduli lingkungan “Lingkunganku
dan masyarakat”
1.
Mengadakan tanam seribu pohon, pohon yang akan di tanam ada beberapa jenis
pohon.
2.
Senam pagi bersama.
3.
Peresmian taman kota di tengah-tengah padatnya kota.
4.
Pemberian bingkisan untuk masyarakat yang kurang mampu.
5.
Pemberian sedikit pidato tentang lingkungan.
IV. Pelaksanaan Kegiatan.
Kegiatan peduli lingkungan Pasangan Cagub dan Cawagub DKI Jakarta 2012 Hidayat
Nur Wahid dan Didik J. Rachbini akan dilaksanakan pada :
Hari : Sabtu – Minggu
Tanggal : 14 Juli – 15 Juli 2012
Pukul : 07.00 WIB – 16.00 WIB
Tempat : Taman Kota
V. Sasaran Kegiatan.
Sasaran dari
kegiatan Peduli
Lingkungan Masyarakat ini
adalah masyarakat DKI Jakarta.
Publikasi.
1. Spanduk.
2. Radio.
3. Televisi lokal.
VI.
Acara Pendukung.
1.
Segment Anak-anak:
¤ Pemberian alat-alat tulis.
¤ Pemberian
snack.
2. Segment Remaja dan Dewasa.
¤ Pentas seni.
¤ Siraman rohani.
VII.
Pengisi Acara.
1. Ustad Jefri Al
Buchori.
2. Ungu.
3. Wayang golek.
4. Tari-tarian
daerah.
5.
Duta Lingkungan Hidup
VIII. Penyelenggara.
Tim Sukses Hidayat nur wahid-Didik.
Penanggung Jawab:
Dafa.
Andi.
Ketua:
Raihan.
Rina.
Sekretaris:
Vivi.
Jihan.
Koordinator Acara:
Kiki.
Ananda.
Koordinator Publikasi:
Lina.
Yudha.
Koordinator Dokumentasi:
Dika.
Leo.
Contact Person:
Tim Sukses Jokowi – Ahok.
Alamat Kantor : Jl. Raya Tanjung Barat No.014
Telepon : 021-87754322/ 081325600586
Fax :
021-8880005
Email : timsukses.nurdindidik@yahoo.com
Website :
www.timsuksesnurdindidik.co.id
IX.
Penutup.
Demikian
Proposal ini kami susun, semoga kegiatan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak
yang terlibat langsung dan berpartisipasi untuk mensukseskan kegiatan ini. Atas
perhatian dan partsipasinya kami mengucapkan terima kasih.
Ketua Sekretaris
Raihan Adito Vivi Putri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar